Surabaya (MAS) – Gubernur Jatim 2019-2024 Hj Khofifah Indar Parawansa mendukung sepenuhnya langkah pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) dalam membina Generasi Z Islami (GenZI), karena GenZI memiliki peran strategis pada era Indonesia 2030-2050.
“Ini strategis kalau Masjid Al-Akbar membina GenZI, karena GenZI memiliki peran strategis saat Indonesia menjadi negara besar pada 2030-2050,” katanya saat Ngaji Ngabuburit di MAS, Sabtu petang.
Ketua Umum PP Muslimat NU menjelaskan ekonomi dunia pada 2050 akan berubah drastis, karena Indonesia sangat mengejutkan dengan menjadi negara maju ke-4 setelah China, AS, dan India.
“Ekonomi Indonesia
sekarang masih nomer 16 di dunia, tapi tahun 2030 menjadi nomer 7 dan tahun 2050 menjadi nomer 4, jadi lonjakan Indonesia sangat besar,” katanya.
Kedepan, inovasi akan menjadi “kata kunci” kemajuan Indonesia itu, karena itu Generasi Z Islami jangan sampai ketinggalan dan komunitas Islam seperti Masjid Al Akbar ini berperan penting untuk menumbuhkan generasi yang inovatif dan berkarakter Islami.
“Untuk inovasi perlu pelatihan dan ilmu, bahkan Al Qur’an punya dua surah yang sangat menguatkan kata kunci itu yakni QS Ar Rad ayat 11 bahwa Allah akan mengubah suatu kaum bila kaum itu mengubah dirinya. Dalam bahasa agama disebut ikhtiar dan itu tak lain ya inovasi dari dalam,” katanya.
Satu lagi, QS Al Mujadilah ayat 11 bahwa Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan berilmu hingga beberapa derajat.
“Bahkan, para ulama mengenal sebuah maqolah bahwa kalau ingin menguasai dunia ya dengan ilmu, kalau ingin menguasai akhirat ya dengan ilmu, dan kalau ingin menguasai keduanya ya dengan ilmu,” katanya.
Merespons pertanyaan jamaah, Khofifah mengakhiri tausiyah dengan menyinggung pentingnya saling dukung antara pusat keilmuan seperti masjid, madrasah, dan pesantren dengan pusat ekonomi seperti badan wakaf dan pasar/perdagangan.
“QS At Taubah ayat 41 menegaskan bahwa dakwah yang utama adalah bil mal/harta, karena kalau kita tidak bersikap strategis, maka kefakiran akan dekat dengan kekafiran, tapi juga jangan suudzon dengan Allah,” katanya. (*/azka-mas)