Belasan Ustadz/Ustadzah Malaysia Kunjungi Masjid Al-Akbar Surabaya

Share :

Surabaya (MAS) – Belasan ustadz/ustadzah dari Komite “Surau Alam Shah Putra Jaya” Malaysia dengan ketua rombongan H Ramli Achmad mengunjungi Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Selasa (24/12) malam.

“Surau itu sekolah berasrama yang merupakan milik Kerajaan, saat ini ada 890 siswa yang semuanya laki-laki,” katanya saat bersama rombongan diterima Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg.

Ustadz Ramli menjelaskan lembaga pendidikan itu awalnya berdiri di Kuala Lumpur pada 1963, lalu dikembangkan di kawasan Putra Jaya (Kerajaan Selangor) pada 2003. “Kami mengunjungi Masjid Al-Akbar untuk belajar, karena lembaga pendidikan kami juga memiliki masjid,” katanya dalam pertemuan yang juga dihadiri Bendahara MAS H Soedarto.

Dalam pertemuan yang dipandu Kepala Urusan Kemasyarakatan/Remas BPP MAS H Gana Hascarya M.Pd.I hingga larut malam itu, H Ramli mengundang pengurus Masjid Al-Akbar ke Malaysia untuk mengunjungi yayasannya.

Sebelumnya, rombongan dari Malaysia itu berwisata ke Gunung Bromo dan juga mengunjungi Sekolah Tahfidz di Malang untuk studi banding, karena yayasan miliknya juga mengembangkan Kelas Tahfidz sejak 2014.

Menanggapi kunjungan H Ramli dan rombongan tamu dari Malaysia itu, Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg menyampaikan apresiasi atas kunjungan “studi banding” para ustadz/ustadzah dari negeri jiran itu.

“Sejak awal pembangunan pada 1995 hingga peresmian, MAS dibangun dengan konsep ‘Rahmatan lil Alamin’ untuk selalu ramah dalam pelayanan, baik generasi tua maupun generasi Z, baik tamu Muslim maupun non-Muslim, baik tamu dari dalam maupun luar negeri,” katanya.

Oleh karena itu, MAS memiliki Jamaah Muslim Dewasa yang tergabung dalam Jamaah Tartil Bakda Subuh (JTBS) sejak 1999, dan Jamaah Muslimah yang tergabung dalam Pengajian Muslimah Al-Akbar (Pengamal) sejak 2001, serta Jamaah GenZI (Generasi Z Islami) sejak 2020.

“Tantangan terberat pengurus masjid adalah mengajak anak-anak muda ke masjid, karena itu kami memiliki komunitas MSG (Majelis Subuh GenZI) dengan tiga program (GenZI Dakwah, GenZI Digital, GenZI Entrepreneur) agar anak muda tidak hanya ke kafe, tapi juga ke masjid,” katanya.

Pihaknya juga mengembangkan layanan digital yang diluncurkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan MAS Hj Khofifah IP saat Milad ke-24 MAS (30/11) adalah Virtual Tour (masjidalakbar.or.id/virtualtour) dan Reservasi Online Sentra Pelayanan MAS (reservasialakbar.com). “Digital library masih proses,” katanya.

Satu lagi, MAS mengembangkan layanan “go global” (internasional) melalui kajian kitab karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani secara daring melalui dua keturunannya, yakni Syeikh Fadil dan Syeikh Afeefuddin Al-Jailani, sehingga MAS mulai go-global menjangkau Asia, Timur Tengah, dan belahan dunia lainnya. (*/mas)

Share :

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *