Ustadz Taqy Malik: Kaya Hati Membuat Kaya Rezeki

Share :

Surabaya (MAS) – Pendakwah milenial Ustadz Taqy Malik menegaskan bahwa sikap kaya hati akan membuat kaya rezeki, karena kekayaan yang mahal itu bukan harta, melainkan ketenangan.

“Kalau kaya harta tapi tidak kaya hati akan mudah susah, buat apa kaya harta tapi stres, jadi kekayaan yang paling mahal adalah rasa tenang,” katanya dalam kajian “Majelis Subuh Generasi Z Islami” (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu.

Dalam kajian rutin yang diadakan Remaja Masjid-GenZI MAS pada setiap bulan itu, dai muda yang berasal dari Banjarmasin dengan nama lengkap Ahmad Taqiyuddin Malik itu menjelaskan kunci ketenangan itu dekat Allah.

“Cinta Allah itu unlimited acces, karena itu kalau kita dekat dengan Allah, seperti sholat untuk ketaatan, bukan formalitas, sehingga khusyuk dan hati bergetar, maka Allah akan cinta. Kalau Allah sudah cinta kepada kita, maka kemudahan akan datang kepada kita,” katanya.

Pengasuh kajian rutin GenZI di Bogor itu mengutip sebuah Hadits Qudsi dari Shahih Buhari bahwa kalau dekat dengan Allah itu membuat pendengarannya menjadi pendengaran Allah, Allah menjadi penglihatan, tangan, dan kaki, sehingga jika meminta, maka Allah pasti memberi.

Dalam MSG episode ke-17 bertema “Cinta Allah, Unlimited Acces” yang didukung Bank Jatim itu, ia mengatakan jika menggantungkan hidup pada dunia itu bisa sakit, rapuh, susah, dan akhirat melayang. Sebaliknya, jika orientasi kepada Allah, maka dunia dan akhirat bisa didapat.

“Untuk mendapatkan kaya hati itu dengan berupaya mendapatkan cinta Allah. Alquran sudah memberi petunjuk bahwa kalau kita dekat dengan Allah, maka hati akan menjadi tenang,” kata hafidz yang alumni Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

Untuk bisa dekat dengan Allah, kata ustadz dan youtuber dengan 2,5 juta follower di akun instagram itu, Alquran menyebutkan dengan mengingat Allah (zikir). Zikir itu dengan sering datang ke rumah Allah atau masjid.

“Zikir itu datang ke rumah Allah baca Alquran, menghidupkan amalan sunnah, dan mengikuti masjid ilmu seperti Majelis Subuh Masjid Al-Akbar ini. Yang juga penting adalah sholat, tapi utamakan sholat wajib dan khusyuk. Buat apa sholat Tahajud, tapi Sholat Subuh kesiangan, buat apa sholat kalau hanya gerakan atau formalitas,” katanya.

Ibarat orang cinta, jika suka menyebut namanya dengan zikir, baca Alquran, sholat khusyuk, hadiri majelis ilmu, maka rahmat Allah akan datang secara “unlimited acces”. “Kalau dekat dengan rektor saja bisa enak, apalagi dekat dengan Allah, tapi jangan main-main,” katanya.

Bahkan, Rasulullah menyebut sholat subuh di masjid dengan mengikuti majelis ilmu akan mendapatkan pahala umroh dan haji dengan sempurna, sempurna, dan sempurna. Rasulullah menyebut “sempurna” 3 kali.

“Jadi, masuk masjid sejatinya membahagiakan diri sendiri ya, karena masjid adalah rumah Allah, Allah akan memberi rahmat, kasih sayang, hatinya tenang, tenteram, damai,” kata ustadz yang terbebas dari kasus Trading Net89 karena murni menjual sepeda dan hasilnya untuk pesantren.

Dalam tausiyah itu, ustadz Taqy Malik juga memuji Remaja Masjid-GenZI MAS yang melibatkan 22 anak muda, karena tidak semua masjid memberi apresiasi pada anak muda, apalagi ada MSG hingga 17 episode. “Anak muda ke masjid itu momen mahal, mereka termasuk orang pilihan,” katanya. (*/mas)

Share :

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *