Tim Media Masjid Kemayoran dan Masjid Al-Akbar diskusikan konsep Masjid Heritage dan Dakwah Digital

Share :

Surabaya (MAS) – Tim Media Masjid Kemayoran Surabaya “Mencari Inspirasi” tentang Dakwah Digital dengan mengunjungi Studio Digital di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Rabu, sekaligus mendiskusikan konsep “Masjid Heritage” untuk Masjid Kemayoran.

Tim Media Masjid Kemayoran yang meliputi Iwan Surya (koordinator Tim Media), Ahmad Sulthoni (Admin Masjid), dan Ali Firdaus (Tim Media) itu diterima Sekretaris BPP MAS H Helmy M Noor, serta Kepala Seksi Ibadah dan Dakwah BPP MAS H Abd Choliq Idris.

Didampingi M Habib dan Ghofur dari Tim Multimedia BPP MAS, Helmy menyarankan Tim Media Masjid Kemayoran untuk tidak melakukan “copy paste” dari program viral dari tempat/masjid lain.

“Yang penting itu, masjid itu punya kreasi yang manfaat, karena jamaah itu biasanya memberi miliknya kepada masjid kalau ada manfaat yang diterima, bukan soal diberitakan atau soal copy paste, karena belum tentu cocok, tapi kreasi yang menunjukkan kita itu berbeda dan manfaat,” kata Helmy.

Terkait kreasi itu, Helmy menyebut semuanya bergantung proses. Masjid Al-Akbar sendiri membangun dakwah digital melalui proses sejak tahun 2001, yang saat itu memiliki alat rekam aktifitas dakwah menggunakan pita kaset untuk arsip dan diputar ulang sesuai kebutuhan.

Hingga 10 tahun kemudian, Masjid Al Akbar mulai memanfaatkan teknologi visual dan SMS Centre untuk media dakwah. Pada 1 Oktober 2010, pihaknya membeli mesin aplikasi SMS Center untuk info-info kegiatan kepada para jemaah. Saat itu, lagi booming teknologi SMS blast.

“Sepuluh tahun berselang, 2010 masuk pada era Android. Media komunikasi masjid Al Akbar beralih ke WhatsApp (WA) grup yang ternyata lebih interaktif dan murah. Proses terus berjalan mulai tahun 2001-2010 itu sampai sekarang terus berbenah,” kata Helmy.

Kini masjid terbesar di Surabaya itu telah sukses merambah ke website dan kanal media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube. “Al-Akbar sekarang sudah membiasakan siaran langsung shalat Jumat. Jadi, langsung disiarkan lewat Youtube, tapi kreasi tetap penting, jangan sampai konten dakwah itu mengulang, karena ini era digital,” ujarnya.

Lebih dari itu materi dakwah digital juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, seperti menjadi sarana untuk mengajak masyarakat berinfaq, zakat, atau sedekah. Apalagi sekarang sudah ada QR code-nya. Sinergisitas program dengan Baznas atau masjid lain juga bisa lewat dakwah digital. MAS juga memiliki “virtual tour”.

Dalam pertemuan itu, BPP MAS menyarankan Tim Masjid Kemayoran untuk memaksimalkan potensi “Masjid Heritage” sebagai nilai khas, apalagi saat ini bisa sinergi dengan program “Kota Lama” Pemkot Surabaya. Banyak masyarakat yang tidak tahu kalau Masjid Kemayoran merupakan kompensasi Belanda kepada ulama Surabaya.

Tim Media Masjid Kemayoran juga bertanya tentang Kegiatan Ramadhan 1446/2025 di MAS. Kepala Seksi Ibadah dan Dakwah BPP MAS H Abd Choliq Idris pun memaparkan tentang program “Sparkling Ramadhan” dengan “999 cemerlang” yakni 9 Dakwah Cemerlang, 9 Sosial Cemerlang, dan 9 Fasilitas Cemerlang.

“‘9 Fasilitas Cemerlang’ (fisik) antara lain 999 lampion di Taman GenZI dan laser show air mancur dan kubah MAS saat berbuka puasa, sedangkan ‘9 Dakwah Cemerlang’ (spiritual) antara lain kegiatan Ngabuburit Bareng 9 Hafidz Cilik dari MI/MTs MAS, lalu ‘9 Sosial Cemerlang’ antara lain ‘Berbagi Bersama 125 Ojol’,” kata Choliq Idris. (*/mas)

Share :

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *