Surabaya (MAS) – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Akbar Surabaya DR M Zainul Arifin meminta 82 lulusan yang mengikuti Yudisium Mahasiswa Tahun 2025, untuk memperkuat reputasi akademik, agar ilmu yang diperoleh tidak berhenti di ruang kuliah.
“Terus amalkan ilmu dalam kehidupan nyata. Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Jadikan ilmu sebagai cahaya yang menerangi kehidupan, dan tebarkan manfaat dengan keikhlasan,” katanya dalam yudisium mahasiswa tiga program studi STAI di Perpustakaan Masjid Al-Akbar Surabaya, Rabu.
Di hadapan peserta yudisium yang meliputi 35 mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Quran Dan Tafsir (IAT), 20 mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan 27 mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah (ES), ia menjelaskan yudisium bukan sekadar seremoni kelulusan.

“Yudisium adalah tonggak ilmiah dan spiritual yang menandai lahirnya insan intelektual beriman dan berilmu. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Mujādilah ayat 11, Allah akan meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu. Ilmu bukan sekadar pengetahuan, tetapi amanah untuk melahirkan manfaat dan kemaslahatan,” katanya.
Untuk meningkatkan manfaat keilmuan itu, STAI Al-Akbar juga telah memperkuat reputasi akademik melalui kegiatan ilmiah bertaraf internasional, salah satunya ICQS (International Conference on Qur’anic Studies).

“Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa STAI Al-Akbar berperan aktif sebagai pusat pengembangan ilmu dan riset Al-Qur’an berorientasi global. Jadikan status sarjana ini sebagai tantangan, terapkan ilmu untuk memperkuat reputasi akademik dan reputasi kampus,” katanya.
Acara Yudisium Mahasiswa Tahun 2025 dihadiri DR M Shohib MAg (Ketua Senat STAI Al-Akbar), Nur Mahmuda MPd (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu STAI), Dr Anisatul Fikriyah A. MAg (Ketua Prodi IAT), M. Agus Syairofi MPd (Ketua Prodi PGMI), dan Ubaid Aisyul Hana ME (Ketua Prodi ES). (*/mas)













