• BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • Tentang MAS
    • Sejarah
    • Struktur Organisasi
    • Komposisi Direksi dan Staff
    • Direktorat
  • FASILITAS
    • Perpustakaan
    • Poliklinik
    • Thibbun Nabawi
    • Menara
    • Infaq Fasilitas
    • Petunjuk Praktis Muallaf
    • Masjid Edu Park
  • PENDIDIKAN
    • KB-RA Masjid Al Akbar
    • MI Masjid Al Akbar
    • Ma’had Aly MAS
    • LKIQ (Non Formal)
  • IMAROH
    • Jadwal Kajian Rutin Ba’da Magrib Masjid Al Akbar Surabaya
    • Kajian Ba’da Subuh 2018
  • MITRA DAKWAH
    • Remas Al Akbar
    • Forkommas
    • Hisamal
    • Pengamal
    • Karang Werdha
    • Qosidah Miftakhul Jannah
    • Club Jantung Sehat
  • BERITA
  • HUBUNGI

Dakwah Islam Menyelamatkan Seluruh Alam Semesta

24/02/2018adminmasjidArtikel Umum, Berita UmumTidak ada Komentar
Metode dakwah yang akhir-akhir ini digunakan kaum Muslimin hendaknya ditinjau ulang. Karena yang lebih dikedepankan adalah menyalahkan pihak lain dan tidak ramah dengan perbedaan. Padahal Nabi Muhammad SAW memberikan teladan berdakwah dengan kelembutan.
“Dakwah yang dipilih sebagian kaum Muslimin terkesan garang,” kata KH Ali Maschan Moesa, Jumat (23/2). Padahal Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah lebih menekankan kepada kelembutan dan penuh kedamaian, lanjutnya saat menjadi khatib di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Kiai Ali Maschan kemudian memberikan contoh bagaimana saat peristiwa hijrah ternyata Nabi Muhammad diburu untuk dibunuh oleh Suraqah. “Namun saat beberapa kali terjatuh, Nabi justru memaafkan,” katanya.
Demikian pula dalam sejumlah peristiwa perang. “Bila kaum musyrikin berkenan untuk mengucapkan syahadat, maka mereka dibebaskan,” ujar Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini. Dan beberapa peristiwa lain membuktikan kelemah-lembutan dan pesan damai yang ditunjukkan baginda Nabi.
Cara-cara seperti inilah yang harus ditunjukkan para tokoh agama dan ulama saat berdakwah. Karena Nabi tidak pernah menampilkan Islam begitu garang dan keras. “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu,” katanya sembari menyitir surat Ali Imran ayat 159.
Model Islam yang menyelamatkan kemudian menjadi pembeda sosok Muhammad dengan tokoh lain. “Bahkan dedengkot kaum Quraisy mengemukakan bahwa dirinya bertemu dengan orang terbaik, yakni Muhammad SAW,” tandas guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini. Karena Muhammad diakui sebagai orang paling baik, maka ucapan syahadat dari kaum kafir hanya menunggu waktu saja, lanjutnya.
Karenanya, yang lebih dikedepankan dalam berdakwah adalah memastikan menebar keselamatan. “Tidak hanya kepada sesama kaum Muslimin, juga seluruh alam,” tegasnya.
Di akhir penjelasan khutbah, mantan Ketua PWNU Jatim ini mengingatkan jangan sampai kita secara syariat melaksanakan perintah agama, namun tidak diakui sebagai Muslim. Ibnu Nawawi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • MAS Peringati Maulid Nabi dengan Spirit 19 Semarak Cinta Rasul
  • Temukan Hidayah melalui Ziarah
  • Istighotsah Jelang Pelantikan Presiden
  • Usai Shalat Jumat, Ibunda Jokowi Panen Sawi di Masjid Edu Park
  • Kepala Kemenag Surabaya Tanam Dua Pohon Manggis di Edu Park

Agenda Kegiatan

There are no upcoming events at this time.

Arsip Berita

  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juni 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • November 2015
  • Maret 2015

© 2017 – Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Supported by Masansoft