Ubah Ujaran Kebencian Jadi Ekspresi Kesejukan

Masjid Al Akbar – Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Moh Ali Aziz MAg menyampai khotbah Jum’at di depan Presiden RI H Joko Widodo dan Gubenur Jawa Timur Pakde Karwo dengan tema Muslim Pewangi Bumi. Lebaran telah tiba, yang sudah ya sudah, saatnya kita hidup lebih dewasa. Yang lalu biarlah berlalu, kita memulai hidup baru.

“Mari kita ganti Ujaran kebencian kita dengan ekspresi kesejukan. Hubungan yang retak, kita rekatkan, dan yang putus, kita sambungkan. Kita gelorakan semangat kerja, kerja, dan kerja, sebab itulah ibadah, dan itulah modal utama sumbangsih kita untuk umat mansia dan masa depan bangsa” kata Prof Ali Aziz saat menyampaikan khotbah Jum’atnya (22/6).

Pada bulan Syawal ini, kebahagiaan sebagai muslim begitu terasa, karena telah kembali kepada kesucian, dan kebanggaan sebagai bangsa yang memiliki tradisi silaturrahim untuk menguatkan ikatan kekeluargaan di antara sanak famili, tetangga, dan semua orang, tanpa membedakan suku, ras, dan agama.

Semangat silaturrahim itulah yang melahirkan budaya mudik, bahkan merupakan mobilitias sosial terbesar di dunia. Tidak hanya itu, semua muslim Indonesia, semiskin apapun berupaya menyenangkan orang dengan makanan dan minuman yang terbaik. Subhanallah, sebagian besar umat Islam juga menyediakan uang recehan yang masih baru dari bank untuk menyenangkan anak-anak kecil, orang tua, sanak famili, guru-guru kita, penjaga masjid, para janda, dan sebagainya.

“Sungguh, di atas mimbar ini, saya masih mencium bau harum bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian atas berbagai kemuliaan yang dilakukan pada lebaran ini. Selain itu saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah mengatur mobilitas tradisi mudik untuk masyarakat Indonesia,” terannya. (*)

BeritaTerkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *