• BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • Tentang MAS
    • Sejarah
    • Struktur Organisasi
    • Komposisi Direksi dan Staff
    • Direktorat
  • FASILITAS
    • Perpustakaan
    • Poliklinik
    • Thibbun Nabawi
    • Menara
    • Infaq Fasilitas
    • Petunjuk Praktis Muallaf
    • Masjid Edu Park
  • PENDIDIKAN
    • KB-RA Masjid Al Akbar
    • MI Masjid Al Akbar
    • Ma’had Aly MAS
    • LKIQ (Non Formal)
  • IMAROH
    • Jadwal Kajian Rutin Ba’da Magrib Masjid Al Akbar Surabaya
    • Kajian Ba’da Subuh 2018
  • MITRA DAKWAH
    • Remas Al Akbar
    • Forkommas
    • Hisamal
    • Pengamal
    • Karang Werdha
    • Qosidah Miftakhul Jannah
    • Club Jantung Sehat
  • BERITA
  • HUBUNGI

Muallaf Akui Keindahan Hari Raya Idul Fitri

29/06/2018adminmasjidArtikel Umum, Berita UmumTidak ada Komentar

Masjid Al Akbar – Usai shalat Jum’at di Masjid Al Akbar Surabaya, tiga perempuan menuju mimbar pengimaman Masjid Al Akbar. Satu di antaranya beragama Hindu yang akan mengucapkan dua kalimat syahadat dengan didampingi kedua temannya beragama Islam sebagai saksinya. KH Abdul Hamid Syarifuddin Imam Shalat Jumat menjadi pembimbing pembacaan ikrar muallaf (29/6).

Perempuan yang akrab disapa Nidia itu mengatakan dirinya tertarik memuluk Islam dan ingin mendalami ajaran Islam berawal dari teman sebayanya. Berada di lingkungan beragama Islam membuat perempuan kelahiran Malang ini, berusaha mencari tahu apa itu Islam. “Saya hanya mendengar mereka berbicara tentang Islam, dari sanalah saya tertarik untuk memperdalam ajaran Islam,” terang Perempuan asal Agama Hindu ini.

Tidak hanya itu, yang lebih membuat Nidia tertarik adalah kemeriahan dan kemegahan Hari Raya Idul Fitri. Menurut perempuan kelahiran 1992 ini, di malam Idul Fitri semua masjid menggemakan takbir, semua orang merayakan hari kemenangannya. “Suara gema takbir itu merasuk dalam hati dan seketika saya turut bahagia dan perasaan saya menjadi tenang,” ceritanya.

Kiai Abdul Hamid Syarifuddin, setelah membimbing Ikrar berpesan agar setelah sampai rumah segera melaksanakan mandi besar, agar seluruh tubuh dan jiwanya kembali bersih dan kembali suci. “Syariat dan ajaran Islam yang perlu dilaksanakan dan dijaga adalah shalat, shalat tidak bisa ditawar. Kalau tidak bisa berdiri maka duduk, kalau tidak bisa, tidur berbaring, kalau tidak bisa maka pakai isyarat mata, kalau tidak bisa maka dishalati,” pungkas Kiai Abdul Hamid Syarifuddin. (*)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • MAS Peringati Maulid Nabi dengan Spirit 19 Semarak Cinta Rasul
  • Temukan Hidayah melalui Ziarah
  • Istighotsah Jelang Pelantikan Presiden
  • Usai Shalat Jumat, Ibunda Jokowi Panen Sawi di Masjid Edu Park
  • Kepala Kemenag Surabaya Tanam Dua Pohon Manggis di Edu Park

Agenda Kegiatan

There are no upcoming events at this time.

Arsip Berita

  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juni 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • November 2015
  • Maret 2015

© 2017 – Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Supported by Masansoft