Surabaya (MAS) – Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) DR KHA Sudjak MAg mensyukuri keberadaan Masjid Al-Akbar yang semakin “mendunia” menjelang HUT 25 Tahun atau Usia “Seperempat Abad” pada 10 November 2025.
“Alhamdulillah, Masjid Al-Akbar semakin berkembang dan berkibar, bahkan mendunia. Ini diakui pengunjung dari mancanegara yang datang,” katanya dalam Pembinaan Karyawan Menjelang ‘Seperempat Abad MAS’ di Ruang Perpustakaan MAS, Kamis.
Didampingi Sekretaris BPP MAS H Helmy M Noor, Bendahara BPP MAS H Soedarto, dan pimpinan bidang/seksi, ia menjelaskan Masjid Al-Akbar yang semakin berkembang menjelang “seperempat abad” (25 tahun) itu terjadi berkat rahmat Allah dan kebersamaan karyawan.
“Ke depan, hal itu berarti pelayanan akan semakin berat dan tanggung jawab akan semakin besar dan berat. Secara fisik memang luar biasa, sekarang yang terbaru ada Mini Soccer, pengelolaan lahan juga indah, sesuai pengakuan mancanegara kalau MAS itu megah dan indah,” katanya.
Namun, secara non-fisik juga membanggakan. “Mulai ada pengajian bakda Shalat Maghrib pada setiap hari Senin sampai Jumat, bahkan ada sponsornya. Artinya, kita harus merawat semua perkembangan yang baik itu dengan inovasi dan pelayanan yang lebih baik,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua BPP MAS memberi bantuan pendidikan dan penghargaan kepada karyawan yang dinilai baik. “Kita juga perlu mengadakan haul akbar pada setiap ulang tahun untuk mendoakan muassis/pendiri, pengelola, dan karyawan yang tiada,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris BPP MAS H Helmy M Noor mengumumkan lomba olahraga antarkaryawan pada Oktober atau satu bulan menjelang HUT ke-25 MAS. “Silakan sekarang latihan dulu di lapangan Mini Soccer, nanti ada grup putra dan putri yang bertanding,” katanya.
“Al-Akbar Sport Center” (ASC) merupakan bagian dari “Pohon Inovasi” yang dikembangkan MAS sejak tahun 2015. Ada Menara 99 Meter, Taman Asmaul Husna/Diorama Tafsir Digital, Taman GenZI, Taman Peradaban, Air Mancur, Grand Ballroom, Rumah Sehat/bekam, virtual tour, Al-Akbar Tourism Center/ATC, Edu Park/Toga, Green Toilet, Green House/Melon, Urban Farming/Sayuran, dan inovasi non-fisik (Majelis Subuh GenZI, Ngaji Bakda Maghrib, Ngaji Soccer, Ngaji Sehat, dan sebagainya).

“Masjid Al-Akbar Surabaya mulai digagas pada tanggal 4 Agustus 1995 oleh Mantan Wali Kota Surabaya Soenarto Soemoprawiro (Cak Narto), lalu peletakan batu pertama oleh Wapres Try Sutrisno pada 8 Agustus 1995, namun kemudian terhenti oleh krisis moneter. Pada tahun 1999, MAS kembali dibangun hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 November 2000,” katanya.
Jadi, masjid nasional yang didirikan di atas tanah seluas 11,2 hektare di Jl. Raya Wisma Pagesangan, Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya Selatan itu kini sudah seperempat abad sejak diresmikan Gus Dur (2000-2025). “Tahun 2000-2010 merupakan Periode Pertumbuhan, 2010-2015 merupakan Periode Digitalisasi, dan 2015-2025 merupakan Periode Inovasi,” katanya. (*/mas)