Surabaya (MAS) – Lomba patrol yang diikuti sebanyak 28 grup musik tradisional itu mengakhiri Festival Ramadhan GenZI 1445 H di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS).
“Lomba tersebut diikuti peserta dari berbagai macam daerah, diantaranya peserta paling jauh berasal dari Pasuruan,” kata panitia Lomba Patrol, Ustadz Kemal, di MAS, Selasa.
Lomba patrol yang berakhir pada Senin (1/4) dini hari itu merupakan lomba patrol yang kedua kalinya diselenggarakan MAS setelah lomba patrol pertama pada Festival Ramadhan GenZI pada tahun 2023.
“Tujuan diadakannya lomba patrol ini, agar masyarkat Surabaya dan sekitarnya turut meramaikan masjid pada setiap malam di bulan Ramadhan. InSya-Allah mendapat pahala karena meramaikan masjid,” katanya.
Lomba patrol yang kali ini lebih meriah dan lebih banyak diikuti peserta daripada tahun sebelumnya itu diharapkan dapat dilaksanakan kembali pada event Festival Ramadhan tahun berikutnya.
Sementara itu, para pengunjung yang sedang berada di MAS juga terhibur dengan lomba yang diselenggarakan oleh MAS itu, termasuk lomba patrol.
“Sangat seru kegiatan yang diselenggarakan Masjid Al-Akbar ini, jadi malam Ramadhan disini sangat terasa suasananya,” kata Indah Putri, jamaah GenZI dari Surabaya itu.
Selain lomba patrol itu, Festival Ramadhan dimeriahkan lomba lainnya, diantaranya lomba hadrah albanjari (30/3 untuk umum), lomba fotografi (10-30/3), dan lomba vlog Ramadhan (10-30/3).
Berikutnya, lomba pildacil/dai cilik (22/3 untuk SD/MI-SMP/MTs), lomba mewarnai (23/3 untuk KB/RA/TK), lomba rebana/ qasidah (24/3 untuk umum), dan juga lomba fashion show anak (29/3 untuk TK/SD).
Dai dan Qori
Selain lomba-lomba, Ramadhan GenZI di Masjid Al-Akbar juga disemarakkan dengan Pelatihan Dai Muda Digital (29-30/3), Lailatul Qiro’ah yang melibatkan qori-qori’ah nasional-internasional pada malam 27 Ramadhan 1445 H (6/4), dan pameran Al Qur’an klasik berusia lebih dari 100 tahun di pintu 23 ruang utama MAS (1-10/4).
Pelatihan dai muda digital bacth 1 yang diikuti peserta se-Jatim, termasuk peserta paling jauh dari Banyuwangi (timur) dan Magetan (barat) itu bertujuan agar generasi muda dapat menyampaikan dakwah melalui media digital.
“Meskipun tempat tinggal saya cukup jauh, tapi kegiatan pelatihan yang diadakan Masjid Al-Akbar ini banyak ilmu dan pengalaman baru yang saya dapatkan disana, semoga saya bisa menerapkan ilmu yang saya dapatkan,” kata Nayla Ramadhani dari Banyuwangi.
Halimatus Sa’diyah yang merupakan peserta dari Lumajang juga berharap Masjid Al-Akbar dapat menyelenggarakan kembali pelatihan serupa, karena sangat banyak manfaatnya untuk para GenZi.
Harapan yang sama juga disampaikan Anggi Nur Hamidah sebagai panitia pelatihan dakwah digital ini. “Semoga, ilmu yang sudah didapatkan pada pelatihan yang diselenggarakan Masjid Al-Akbar dapat bermanfaat di daerahnya masing-masing,” katanya. (*/azka-mas)