Imam Masjid se-Kota Bontang-Kaltim tertarik manajemen Masjid Al-Akbar

Surabaya (MAS) – Sebanyak 31 imam masjid se-Kota Bontang, Kalimantan Timur, mengaku tertarik dengan manajemen pengelolaan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) saat melakukan “studi tiru” di masjid nasional itu, Kamis.

“Kalau soal anggaran pengelolaan masjid di Bontang itu bukan utama, tapi komitmen pengelolaan yang utama,” kata Ketua Forum Silaturahmi Imam Masjid (Fosima) Kota Bontang H Suir Miswan, didampingi Ali Mustofa dari Kemenag Bontang itu.

Dalam silaturahmi yang diterima Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS DR KHM Sudjak dan jajaran pengurus BPP MAS itu, ia menjelaskan Fosima tertarik melakukan “studi tiru” ke MAS, karena masjidnya megah dan manajemennya juga bagus.

“Surabaya itu bukan sekadar kota wali, tapi Masjid Al-Akbar memang megah dan manajemen-nya juga bagus dalam mewujudkan fungsi masjid untuk kegiatan agama, sosial, ekonomi, jadi kami bisa mengadopsi,” katanya.

Ia menilai manajemen Masjid Al-Akbar sangat bagus dalam mengelola usaha/UMKM, ramah lansia, ramah dhuafa, ramah anak dan milenial. “Manajemennya itu yang layak diadopsi, karena komitmen dalam manajemen itu yang sulit dibandingkan soal anggaran,” katanya.

Sementara itu, Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak mengatakan MAS yang didirikan pada tahun 1995 dan baru diresmikan Presiden Gus Dur pada tahun 2000 serta pembangunannya selesai pada tahun 2001 itu mengembangkan manajemen riayah, imaroh, dan tarbiyah.

“Riayah itu pembangunan fisik atau perawatan/penataan, kebersihan, pengamanan, dan usaha (BUMM/Badan Usaha Milik Masjid), sedangkan imaroh itu memakmurkan masjid dengan ibadah dan kajian-kajian, lalu tarbiyah atau pendidikan formal dan non-formal,” katanya.

Untuk tarbiyah/pendidikan secara formal, diantaranya KB/RA, TK, SD, SMP, dan STAI, sedangkan tarbiyah secara non formal terkait dengan kajian-kajian yang “ramah” untuk semua, baik orang tua, remaja atau GenZI, dan anak-anak. Untuk anak-anak ada banyak taman.

“Khusus imam masjid, kami mempunyai sembilan imam yang rata-rata hafidz dan masih muda, mungkin hanya dua yang senior. Mereka mendapat bisyaroh sesuai absen kehadiran dengan jadwal terprogram, tapi kami fokuskan mereka membina GenZI,” katanya.

Setelah kunjungan forum imam masjid dari Bontang, Kaltim itu, BPP MAS juga menerima kunjungan lima orang dari Pengurus Gereja Sakramen Mahakudus, Pagesangan, Surabaya yang merupakan “tetangga” MAS yang selama ini sering “saling pinjam tempat parkir” bila ada acara/ibadah dengan massa yang banyak. (*/azka-mas)

BeritaTerkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *